Kamis, 23 Juni 2016

deskripsi Ideologi Refleksisme

    kata refleksi tentunya bukan lagi kata yang asing ditelinga, kata ini seharusnya mampu dimaknai oleh setiap insan manusia didunia. refleksi tidak hanya sebuah kata yang merujuk pada idea tapi juga merujuk pada tindakan. banyak aspek-aspek kehidupan yang diperlu direfleksikan misalnya dalam aspek; agama, politik, ekonomi dan sosial. ke empat aspek ini jika kita refleksikan dengan fakta yang ada maka kita akan temukan sebuah jawaban yang mengarah pada negativisme.


   Indonesia merupakan salah satau negara yang penuh gonjang-ganjing dalam ke empat aspek tersebut. kenapa demikian? refleksi! lagi-lagi menjadi salah satu indikator yang krusial karena kita memaknai refleksi dalam tatanan masyarakat hanyalah sebuah konsep.


   konsep yang saya maksudkan ialah kita hanya fokus pada perdebatan untuk melakukan suatu pembenaran dalam pikiran individu maupun kelompok sehingga sering muncul pertanyaan yang cukup menarik "apakah masyarakat Indonesia sejatinya adalah masyarakat individualisme atau kolektivisme?" dalam konteks kini kita akan bingung menjawab karena hal ini sudah melencengkan makna sejati kedua konsep ini.


   untuk itu refleksisme menawarkan nilai-nilai individualisme dan kolektivisme harus manyatu dalam kesatuan ideologi yang hidup dalam pikiran, hati dan tindakan. rumusan ideologi yang dirancang ini berakar pada ajaran-ajaran agama yang mengarah pada sumber kebaikan yang ilahi mutlak bukan konsistensisi duniawi karena satu keyakinan bahwa jika kita berefleksi dengan nilai-nilai ilahi hal ini menghasilkan nilai yang lebih baik bahkan lebih baik dari ajaran-ajaran agama manusia.